19 Tips Rahasia Paling Jitu dan Ampuh agar Sukses Berbisnis Kuliner (Makanan)

Banyak hobi yang bisa dikonversi (diubah) menjadi peluang bisnis yang menguntungkan dan berpotensi menambah penghasilan anda. Biasanya bisnis yang diawali dari hobi akan lebih mudah ditekuni dan lebih cepat berkembang. Bila anda termasuk orang yang gemar makan atau mungkin hobi dalam urusan masak memasak, sebenarnya ada peluang bisnis yang bisa anda manfaatkan sebagai sarana menyalurkan hobi dan keahlian tersebut, yakni bisnis kuliner (makanan).

Meskipun tingkat persaingan bisnis kuliner ini sangat ketat namun bila anda memiliki keunggulan dan keunikan yang tidak dimiliki oleh pesaing maka tetap saja banyak dikunjungi orang. Salah satunya apabila masakan kuliner anda rasanya lezat dan harganya terjangkau. Terlebih lagi bila lokasi usaha anda sangat unik dan membuat pengunjung penasaran, maka warung anda akan kebanjiran peminat yang selalu memburu lokasi kuliner unik dan menarik meskipun terkadang tempat jualan anda tidak strategis. Dalam hal ini, pengunjung akan tertuju pada kualitas dan cita rasa makanan yang disajikan dan tidak terpengaruh dengan lokasi usaha, cara pengemasan, cara penyajian, dsb. Singkatnya, bahwa kesuksesan bisnis kuliner ini terletak pada cara anda menemukan resep makanan yang tepat sesuai dengan selera lidah konsumen dan bisa membuat orang menjadi ketagihan ketika menyantap makanan (kuliner) buatan anda.

Mengapa anda perlu menekuni bisnis kuliner ini, berikut ada beberapa alasan utamanya :
  1. Bisnis makanan (kuliner) ini tidak akan pernah surut karena makanan merupakan kebutuhan pokok setiap manusia tanpa terkecuali. Sehingga orang pasti akan berusaha membelanjakan uangnya serta memprioritaskannya untuk membeli makanan.
  2. Bisnis makanan (kuliner) termasuk salah satu jenis usaha yang tahan terhadap krisis ekonomi. Buktinya saat terjadi krisis ekonomi, usaha yang menjajakan kuliner (warung atau rumah makan), tetap ramai dan laris manis diserbu konsumen.
  3. Pangsa pasarnya terus berkembang seiring dengan semakin bertambahnya jumlah populasi penduduk dari waktu ke waktu.
  4. Bisnis kuliner bisa dilakukan dimana saja mulai dari berjualan di depan rumah (membuka warung), memakai gerobak keliling, emperan toko (kaki lima), pinggir jalan, pujasera (warung tenda), hingga warung makan berkelas seperti restoran, cafe, dsb
  5. Bisnis kuliner tidak membutuhkan modal yang relative besar, namun keuntungan yang dihasilkan sangat menggiurkan, dengan tingkat keuntungan rata-rata sekitar 40% - 50%. Sehingga banyak pengusaha sukses yang mengawali usahanya dengan menekuni bisnis kuliner.
  6. Usaha kuliner rata-rata bisa menghasilkan pengembalian investasi dan memperoleh keuntungan kurang dari 1 tahun. Namun demikian, anda tetap harus waspada karena bisnis kuliner merupakan bisnis yang untungnya cepat namun bila sang pemilik tidak selalu melakukan inovasi maka cepat juga tutupnya alias bangkrut.
  7. Bisnis kuliner bisa memberikan rata-rata pendapatan di atas rata-rata UMR (Upah Minimum Regional), tidak mengenal usia serta tidak ada kata pensiun seperti bila anda berprofesi sebagai seorang pekerja (karyawan) perusahaan.
  8. Trend masyarakat modern saat ini yang suka menghabiskan waktu bersantap bersama keluarga atau teman di warung makan, restoran, cafe, kantin, pujasera, dsb.
Nah, jika anda tertarik untuk menekuni bisnis ini dan belum tahu kiat-kiatnya, jangan khawatir karena pada artikel ini saya akan menyajikan 19 Tips Rahasia Paling Jitu dan Ampuh agar Sukses Berbisnis Kuliner (makanan), sebagai berikut :
  1. Tentukan jenis kuliner (makanan) yang akan anda jual. Caranya dengan melakukan survey kecil-kecilan untuk mengetahui jenis kuliner apa saja yang banyak diminati. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan usaha (bisnis) anda dalam jangka panjang. Semakin banyak peminat dari makanan tersebut maka semakin besar peluang anda untuk mendapatkan calon konsumen meskipun tingkat persaingannya relative ketat. Beberapa contoh jenis kuliner yang bisa dijadikan peluang bisnis : nasi goreng, mie goreng, pecel lele, ayam goreng, ayam bakar, bebek goreng, sea food, steak, aneka bubur, mie ayam, martabak, bakso, soto, sate, siomay, batagor, roti bakar, pisang bakar, ketela (singkong), aneka kue, gorengan, aneka es (buah, campur, kelapa muda, cendol/dawet, dsb), aneka jus, dan masih banyak lagi.
  2. Pilihlah jenis makanan yang memang benar-benar anda ketahui resepnya dan menguasai cara pembuatannya (ahli) karena apabila anda salah dalam memilih jenis kuliner yang akan dijual, bisa kurang mendapat respon positif dari calon konsumen sehingga menyebabkan kuliner tersebut kurang laku.
  3. Pilihlah beberapa menu favorit yang umum dan sering dicari konsumen dan benar-benar lezat, jangan terlalu banyak menu yang ditawarkan. Jangan terfokus pada menu atau jenis kuliner (makanan) yang sedang digandrungi (trend) karena sifatnya hanya sementara, jika sudah lewat masanya maka kuliner tersebut menjadi kurang diminati.
  4. Membeli bahan baku untuk kuliner setiap harinya dari beberapa pemasok untuk memperoleh harga yang relatif murah dan menjamin ketersediaan pasokan bahan baku. Pilihlah pemasok yang memberikan bahan baku yang berkualitas baik, dengan harga yang kompetitif, agar masakan (kuliner) anda kualitasnya benar-benar terjamin sesuai keinginan konsumen dengan harga jual yang juga kompetitif pula.
  5. Makanan (kuliner) yang akan anda sajikan harus bersih (higienis), lezat dan aman untuk dikonsumsi. Jangan sekali-kali menjual kuliner yang sudah tidak segar atau sisa kemarin yang tidak laku, karena sekali saja konsumen kecewa karena kualitas dan rasanya yang kurang enak, maka ia tak akan pernah kembali lagi. Parahnya lagi, konsumen tersebut akan menceritakan kepada orang lain mengenai kekecewaannya yang akan berakibat fatal bagi reputasi dan kelangsungan usaha anda.
  6. Untuk mengukur kelezatan dan cita rasa kuliner sebelum anda jual, cara yang paling ampuh adalah memasak makanan tersebut dan membagikannya secara gratis sebagai tester kepada tetangga, teman, family, keluarga, dsb. Lebih baik lagi bila dicoba oleh orang-orang yang berbeda suku bangsa, sehingga kuliner yang akan dijual nantinya benar-benar bisa diterima secara umum. Tanyakan pendapat mereka mengenai rasa dan penampilan kuliner yang anda buat, catat kelebihan dan kekurangannya untuk dilakukan perbaikan resep kuliner tersebut sehingga bisa menjadi resep rahasia (andalan) kuliner anda. Hal yang sama perlu dilakukan sebelum anda memutuskan untuk memasukan suatu makanan/minuman sebagai menu baru kuliner anda.
  7. Tentukan harga jual yang kompetitif disesuaikan dengan tempat usaha meskipun kualitas kuliner anda sangat baik. Tujuannya adalah untuk menarik pelanggan dan sebagai strategi agar konsumen yang merasa puas akan berkunjung kembali untuk mencicipi kuliner anda (promosi harga).
  8. Membuat merk (brand) yang baik untuk usaha kuliner anda. Dengan memilih merk yang tepat, akan bisa menunjukan citra usaha kuliner, memudahkan promosi, serta mudah diingat calon konsumen terutama saat mencari lokasi anda. Pilih merk unik dan belum pernah ada sebelumnya sehingga membuat rasa penasaran orang untuk mampir mencicipi kuliner anda. Jika merk anda sudah popular dan menjadi buah bibir, maka calon pelanggan lainnya pun akan datang dengan sendirinya
  9. Menentukan lokasi usaha yang tepat merupakan faktor yang paling berpengaruh bagi kelangsungan bisnis kuliner. Cari lokasi yang strategis seperti di sekitar sekolah, kampus, perkantoran, perumahan, mall, dsb. Jangan berjualan di kaki lima, trotoar, pinggir jalan, tanpa ijin karena selain melanggar hukum, juga mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Tips ampuh untuk menentukan lokasi usaha yang strategis, selengkapnya dapat anda baca pada artikel disini
  10. Merekrut beberapa orang karyawan yang bertugas antara lain sebagai juru masak, pelayan, dan kasir. Namun bila usaha anda masih kecil, maka anda cukup mempekerjakan 1-2 orang karyawan yang bisa membantu anda dalam melayani konsumen sehari-hari.
  11. Bila skala anda besar seperti restoran, jangan lupa untuk membuat surat izin usaha (SIUP, TDP, SITU, dsb) dari instansi setempat yang berwenang, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), bahkan bila perlu mengurus sertifikasi halal ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk semua produk yang anda jual, mengingat konsumen dan mayoritas penduduk di Indonesia beragama Islam (muslim)
  12. Menjaga kebersihan peralatan masak, peralatan makan, dan kenyamanan ruangan sehingga bisa menjadi daya tarik bagi pelanggan saat menikmati kuliner anda. Apalagi bila anda ahli dalam hal desain dan penataan ruangan, lighting, dsb, anda bisa menyulap lokasi usaha menjadi unik dan membuat penasaran pengunjung untuk mampir sambil menikmati kuliner anda.
  13. Melayani konsumen dengan ramah dan sopan sehingga bisa menarik minat konsumen untuk mengunjungi dan mencicipi kembali kuliner anda.
  14. Bisnis kuliner membutuhkan kreativitas dan pengembangan (inovasi) pada resep dan menu kuliner yang baru dan unik agar senantiasa selalu mendapat tempat di hati pelanggan meskipun tidak dapat dipungkiri ketatnya persaingan di bisnis ini.
  15. Lakukan promosi untuk memperkenalkan kuliner anda misalnya melalui spanduk, papan nama, pamflet, leaflet, atau melalui internet via jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Google+, dsb. Bila perlu undang beberapa orang wartawan dari berbagai media untuk mencoba kuliner anda secara gratis sebagai promosi sekaligus melakukan wawancara agar bisa dipublikasikan di koran, majalah, radio, televisi, dsb.
  16. Mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran uang secara sederhana, minimal uang masuk (cash in) dan uang keluar (cash out), sehingga anda dapat dengan mudah mengontrol keuangan dan menghitung tingkat keuntungan setiap priodenya (misal setiap akhir tahun)
  17. Jangan terlalu ekspansif dan bernafsu untuk melebarkan sayap (membuka outlet/cabang) terlalu cepat hanya semata-mata untuk mengejar keuntungan. Hal ini hanya akan menyebabkan anda menjadi tidak focus dan dikhawatirkan bisa membuat bisnis anda kolaps (bangkrut). Lebih baik anda berpikir untuk focus mengembangkan bisnis pada 1 outlet, menambah menu kuliner (makanan), menambah kapasitas ruangan, dengan maksud agar usaha kuliner anda lebih stabil dan diharapkan bisa meningkatkan jumlah pelanggan. Opsi menambah cabang (outlet) bisa dipilih bila usaha anda sudah relatif stabil, modal sudah besar atau lokasi saat ini sudah tidak memadai.
  18. Bila bisnis anda sudah stabil dan terkenal, cobalah untuk mengembangkan usaha dengan sistem kemitraan (franchise atau waralaba) yang memiliki keunikan, keunggulan, menguntungkan, memiliki standarisasi rasa, harga, pelayanan serta mudah diaplikasikan (diterapkan), Mengenai tips kemitraan franchise atau waralaba, selengkapnya dapat anda baca pada artikel disini
  19. Bersyukur dan berbagi adalah salah satu kunci sukses dan keberkahan bisnis kuliner anda. Jangan lupa menyisihkan sebagian keuntungan anda untuk beramal, bersedekah kepada orang miskin, membayar zakat penghasilan, dan berbagi dengan anak yatim piatu dengan cara mengundang anak yatim untuk mengaji bersama sambil menikmati secara gratis kuliner di lokasi usaha anda.

6 komentar:

  1. Dear Mr. Dex Banner,
    Thank you for your visit and attention ... wish you all success ... regards: Bambang Warsita

    BalasHapus
  2. terimaksih atas artikelnya bos

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas,
      Terima kasih ya sudah berkunjung ke blog mas BW... salam : Bambang Warsita

      Hapus
  3. Maw tanya mas..saya punya 2 rumah makan di bandung...satu bentuknya warung kecil2an satu lagi semi cafe...yang warung saya terjun lgsg dr awal promosi dan delivery hingga sudah terkenal disekitarnya dan sudah ramai...yang semi cafe justru malah sebaliknya, apa karena banyak pesaing disekitarnya???karena saya masih yakin saya punya kualitas rasa yang beda dgn yang lainnya...padahal disini tempatnya strategis dekat kampus dan perkantoran saya udah saya coba promosi dengan brosur,free delivery,buy 2 get 1,n promosi di medsos tapi sudah 3 bln ini masih sepi saja mas...mohon dibantu apa yang harus saya lakukan??

    BalasHapus
  4. Maw tanya mas..saya punya 2 rumah makan di bandung...satu bentuknya warung kecil2an satu lagi semi cafe...yang warung saya terjun lgsg dr awal promosi dan delivery hingga sudah terkenal disekitarnya dan sudah ramai...yang semi cafe justru malah sebaliknya, apa karena banyak pesaing disekitarnya???karena saya masih yakin saya punya kualitas rasa yang beda dgn yang lainnya...padahal disini tempatnya strategis dekat kampus dan perkantoran saya udah saya coba promosi dengan brosur,free delivery,buy 2 get 1,n promosi di medsos tapi sudah 3 bln ini masih sepi saja mas...mohon dibantu apa yang harus saya lakukan??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas/mbak,
      Banyak penyebab sepi nya warung/rumah makan tersebut, yang perlu anda cai tahu adalah :
      1. Bila anda menyewa lokasi, coba cari tahu lokasi yang anda sewa saat ini sebelumnya dipergunakan sebagai tempat usaha apa ?
      2. Apakah ada issue negatif mengenai lokasi saat ini ?
      3. Bagaimana keramah tamahan karyawan dan pelayanan di cafe anda ? mengingat anda tidak terjun langsung
      4. Bagaimana tampilan (display) dari cafe tersebut, misal (maaf) terkesan kurang menarik, bisa karena tata lampu (lighting), suasana ruangan, menu yang sedikit dan cita rasa kurang berkenan bagi pengunjung, dsb
      4. Bila anda sudah mengetahui jawabannya, lakukan perbaikan. Bila karena lokasi, coba anda pindah dan cari lokasi lain di dekatnya. Bila karena menu yang kurang menarik, coba buat menu lain yang tidak ada di cafe sekitar anda.
      Demikian infonya semoga dapat membantu. Terima kasih sudah berkunjung ke blog mas BW...salam : Bambang Warsita

      Hapus

Dear Abang/Neng yang cakep dan baik hati.... Jika ingin meninggalkan komentar, jangan lupa mengisi ID-nya.... Btw, dengan segala kerendahan hati, kalo tidak keberatan tolong di share (berbagi) artikel yang ada di blog mas BW via facebook, twitter, google+, dsb, kepada keluarga, kerabat, sahabat, teman, dll siapa tau infonya bisa bermanfaat buat orang lain, hitung-hitung sebagai amal jariyah..Terima kasih, sudah berkunjung ke blog Mas BW... salam hangat : Bambang Warsita