8 Cara Mujarab dan Paling Manjur Mengobati serta Mencegah Demam Berdarah Dengue (Dengue Hemorrhagic Fever)

Daerah atau belahan dunia yang beriklim tropis dan subtropis memiliki musim penghujan dan kemarau. Namun saat masa pergantian musim dari musim penghujan ke musim kemarau atau sebaliknya kita perlu mewaspadai adanya wabah penyakit, salah satunya adalah demam berdarah dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan demam yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke dalam peredaran darah melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang bertindak sebagai vector (pembawa). Nyamuk betina Aedes aegypti merupakan vector yang banyak menyebabkan penyakit ini dan memiliki ciri khas belang-belang hitam-putih (loreng) pada tubuh dan kakinya. Nyamuk akan membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang terinfeksi virus tersebut dan menularkannya kepada orang yang sehat melalui gigitannya. Nyamuk ini biasanya menggigit manusia saat pagi dan siang hari. Virus dengue ini juga bisa dibawa kepada keturunan nyamuk berikutnya melalui telur (transovarial), yang berubah menjadi jentik-jentik dan selanjutnya menjadi nyamuk pembawa virus dengue yang siap mentransmisikan virus tersebut kepada orang sehat melalui gigitannya.

Demam Berdarah Dengue tidak bisa dianggap enteng karena penyakit ini dapat menyebabkan resiko kematian. Faktor daya tahan tubuh juga sangat berperan dalam menentukan tingkat keparahan penyakit DBD ini. Apabila daya tahan tubuh penderita sangat baik maka tingkat keparahan penyakit tidak begitu berat. Sebaliknya bila daya tahan tubuh tidak terlalu baik (belum sempurna) terutama golongan  balita dan anak-anak, maka akibat yang ditimbulkan dari infeksi virus dengue ini bisa menjadi berat bahkan mematikan. Itulah sebabnya, mengapa bila pasien dinyatakan positif menderita DBD harus segera dilakukan penanganan yang cepat dan tepat.

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) ditandai dengan gejala awal seperti demam tinggi. Gejala ini mirip dengan penyakit lain seperti malaria, radang tenggorokan, campak, dan demam tifoid, sehingga dokter sering salah dalam mendiagnosa penyakit DBD ini. Untuk memastikannya maka perlu dilakukan uji laboratorium berdasarkan sample darah pasien. Uji laboratorium yang biasa digunakan salah satunya adalah dengan pemeriksaan yang lebih sensitif IgM dan IgG anti dengue untuk mengetahui infeksi virus dengue di awal demam. Metode ini digunakan untuk mendeteksi adanya zat kekebalan tubuh yang timbul sebagai akibat infeksi virus dengue.

Gejala umum yang muncul pada penyakit demam berdarah dengue ini, antara lain :
  1. Pada kelompok bayi dan anak-anak, biasanya terjadi demam tinggi (suhu tubuh lebih dari 38° C) selama 2-7 hari. Demam dapat turun pada hari ke-3 sampai 5 seolah-olah sudah sehat namun ini merupakan fase kristis DBD yang berlangsung 2-3 hari setelah demam tinggi, dimana penderita mengalami penurunan suhu tubuh yang drastis ditandai dengan kaki dan tangan bila diraba akan terasa dingin, berkeringat terus, sulit tidur, dan mengalami penurunan tekanan darah.
  2. Pada kulit penderita muncul ruam berupa bintik-bintik atau bercak merah pada kulit terutama pada siku, pergelangan tangan, dan kaki yang tidak hilang bila ditekan (berbeda dengan bintik akibat gigitan nyamuk atau serangga yang bila diraba biasanya menonjol).
  3. Pada kelompok balita dan anak-anak, sering disertai diare lebih dari 3 kali sehari, muka dan tubuh anak menjadi berwarna kemerahan
  4. Pada kelompok remaja dan orang dewasa selain demam tinggi dan timbul ruam, juga disertai rasa sakit kepala, nyeri bagian belakang mata, nyeri pada anggota gerak (sendi dan tulang), sakit pada bagian perut terutama ulu hati yakni di bagian bawah rusuk sebelah kanan akibat pembesaran organ hati (gejalanya mirip radang usus buntu), diare atau konstipasi, mata merah, kejang bahkan pingsan, sering mengalami mual dan muntah sehingga mengalami dehidrasi.
  5. Hasil pemeriksaan laboratorium terjadi penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia) dan penurunan trombosit (trombositopenia) kurang dari 150 ribu/mm³ (dalam keadaan normal 150-450 ribu/mm³), yang bisa menyebabkan pembuluh darah pecah, cairan bocor sehingga darah masuk ke rongga-rongga tubuh dan menyebabkan pendarahan pada telinga, hidung, atau kulit yang bisa berakibat fatal.
  6. Peningkatan hematokrit lebih 20% dari kondisi normal karena pengentalan darah akibat perembesan plasma (komponen darah cair non seluler), yang mengharuskan penderita menjalani rawat inap di rumah sakit.
  7. Terjadi perdarahan seperti  mimisan, gusi berdarah, pendarahan pada saluran pencernaan (lambung, usus) dan air seni mengandung darah, dsb. Pada pendarahan hebat biasanya diikuti oleh pembesaran hati dan limfa, kegagalan sistem sirkulasi darah, kerusakan pembuluh darah, kebocoran plasma darah, dsb 
Belum adanya vaksin atau obat antivirus bagi virus dengue membuat demam berdarah menjadi salah satu penyakit yang mendapatkan perhatian sangat serius secara global. Pengobatan terhadap penyakit ini terutama ditujukan untuk mengatasi perdarahan, mengatasi efek kebocoran plasma darah dan meningkatkan jumlah trombosit. Berikut ini 8 Cara Mujarab dan Paling Manjur Mengobati serta Mencegah Demam Berdarah Dengue (Dengue Hemorrhagic Fever), yakni :

Pengobatan Demam Berdarah Dengue :
  1. Melakukan pengobatan sedini mungkin bila terlihat gejala atau tanda penyakit demam berdarah dengue sebelum menjadi lebih parah
  2. Lakukan pengukuran suhu tubuh penderita setiap 4 jam sekali saat terjadi demam, agar kenaikan suhu tubuh dapat terus dimonitor. Cara mengukur suhu tubuh selengkapnya dapat anda baca pada artikel disini
  3. Penderita harus beristirahat dan perlu asupan cairan, usahakan banyak mengkonsumsi cairan seperti minum susu, jus buah-buahan (buah apa saja tidak mesti jambu biji), air putih, pemberian cairan elektrolit, dsb. Pemberian cairan elektrolit (oralit, pharolit, dsb) bila dilakukan dengan cepat dan tepat, bisa mempercepat proses penyembuhan setelah melewati masa kritis. Namun bila terlambat pemberian cairan elektrolit, maka beresiko mengakibatkan kematian.
  4. Pemberian cairan berupa infus hanya dapat dilakukan oleh tim medis. Penambahan cairan tubuh melalui infus ini diperlukan untuk mencegah penderita DBD yang mengalami dehidrasi, mencegah kemungkinan kebocoran plasma darah, membantu penderita yang terlihat semakin lemas, muntah, sulit makan dan minum serta terjadi hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit 20%) berlebihan yang mengindikasikan terjadi peningkatan permeabilitas kapiler dan perembesan plasma darah.
  5. Untuk menurunkan demam bisa dilakukan dengan tindakan mengompres air hangat dan memberikan obat penurun panas seperti golongan parasetamol atau asetaminophen. Contoh penggunaan obat untuk menurunkan demam terutama pada anak-anak selengkapnya dapat anda baca pada artikel disini
  6. Bila terdapat salah satu atau lebih gejala seperti dalam waktu 3 hari demam tidak kunjung turun bahkan semakin tinggi dengan suhu diatas 39°C , penderita tidak bisa minum, muntah terus menerus bahkan muntah darah segar ataupun berwarna hitam, mengalami syok (ditandai dengan gelisah, rasa lemas, mengantuk, kaki-tangan terasa dingin dan pucat, kesadaran menurun hingga pingsan, tekanan nadi sangat lemah bahkan tidak dapat terukur, tinja berwarna hitam, urine berkurang, bibir dan kuku berwarna kebiruan,  merasa haus), maka sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit atau klinik kesehatan untuk mendapatkan pertolongan.
  7. Mengkonsumsi supplemen makanan contohnya Remufit™ berbentuk serbuk dalam kemasan sachet (produksi PT. Sakafarma Laboratories) yang mengandung ekstrak daun jambu biji dan angkak (beras merah difermentasi), yang dipercaya bisa menghambat penyebaran virus dengue di dalam tubuh, mempercepat peningkatan jumlah trombosit, mengurangi keluhan seperti mual, muntah dan diare. Selain itu remufit juga mengandung vitamin B1, B2, B6, B12, (membantu proses metabolisme tubuh dan pembentukan sel darah merah), mengandung cairan elektrolit NaCl, KCl, Na Citrate (untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang), mengandung dextrose (sumber energi), serta Zinc Gluconate (bermanfaat meningkatkan daya tahan tubuh).
  8. Untuk mengobati DBD tidak ada salahnya anda juga melakukan pengobatan alami, dengan khasiat dari madu-propolis, habbatussauda, jahe, minyak zaitun, dan delima, yang selengkapnya dapat anda baca pada artikel disini
Pencegahan Demam Berdarah Dengue :
  1. Mengendalikan vector virus dengue terutama larva nyamuk Aedes aegypti yang senang berkembang biak pada genangan air yang bersih, dengan melakukan pemberantasan jentik-jentik dan sarang nyamuk melalui cara 3 M yakni menguras tempat penampungan air (bak mandi, tempayan, pot/vas bunga, tempat minum hewan peliharaan, dsb) setiap minggu, menutup tempat penampungan air (ember, drum, dsb), mengubur barang bekas (kaleng, botol, ban bekas, dsb) yang bisa menampung air hujan dan menjadi genangan air.
  2. Menaburkan bubuk abate (abatisasi) atau altosid pada bak mandi dan penampungan air (terutama jika tempat air tersebut sulit untuk dikuras seperti kolam) untuk membasmi larva nyamuk. Bubuk abate ini akan menempel pada sisi atau dinding wadah tersebut dan bisa bertahan sekitar 3 bulan
  3. Memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk
  4. Menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan obat anti nyamuk, memakai lotion anti nyamuk (dari tanaman lavender, zodiac, geranium), memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, memakai kelambu terutama untuk bayi dan anak-anak di waktu pagi maupun siang hari.
  5. Melakukan pengasapan (fogging) dengan insektisida pada tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk untuk membunuh nyamuk terutama nyamuk Aedes aegypti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dear Abang/Neng yang cakep dan baik hati.... Jika ingin meninggalkan komentar, jangan lupa mengisi ID-nya.... Btw, dengan segala kerendahan hati, kalo tidak keberatan tolong di share (berbagi) artikel yang ada di blog mas BW via facebook, twitter, google+, dsb, kepada keluarga, kerabat, sahabat, teman, dll siapa tau infonya bisa bermanfaat buat orang lain, hitung-hitung sebagai amal jariyah..Terima kasih, sudah berkunjung ke blog Mas BW... salam hangat : Bambang Warsita