Akhir-akhir
ini istilah penyakit meningitis atau radang selaput otak menjadi
populer karena beberapa selebritis Indonesia digosipkan menderita
penyakit ini. Lalu apa itu meningitis ? Meningitis merupakan penyakit
yang menyerang meninges yang merupakan membran
(selaput) pelindung yang menyelubungi otak
dan sumsum tulang belakang (yang
merupakan satu kesatuan) dan menimbulkan
peradangan (bengkak) pada membran tersebut.
Radang tersebut dapat disebabkan beberapa hal seperti infeksi oleh
virus, bakteri, jamur, dan mikroorganisme lain (protozoa), dsb.
Radang
selaput otak atau meningitis sebenarnya bukan penyakit yang
membahayakan bila segera ditangani dengan benar, diagnosa
penyebabnya, dan diberikan obat yang tepat, serta terapi yang
dilakukan terus menerus. Namun sebaliknya bila
tidak segera ditangani, meningitis
akan berubah menjadi penyakit yang mematikan. Radang tersebut akan
menyebabkan kerusakan yang serius pada saraf, otak, sumsum tulang
belakang dan meningkatkan resiko kehilangan
pendengaran (tuli), stroke, cacat permanen, bahkan sampai menyebabkan
kematian.
Meningitis
merupakan penyakit menular yang dapat menyebar melalui kontak
langsung melalui air liur, lendir, atau sputum saat penderita bersin,
batuk, dsb yang mengandung virus atau bakteri penyebab meningitis.
Selanjutnya akan masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi orang sehat dan
dapat menyebabkan
epidemi. Oleh karenanya di
Indonesia, setiap musim haji atau bagi para peserta yang akan pergi
umroh, pemerintah mengharuskan setiap peserta mendapatkan vaksinasi
meningitis. Hal ini erat kaitannya bahwa negara tujuan yakni Arab
Saudi merupakan negara epidemis terjadinya penyakit meningitis.
Pemerintah Indonesia sangat serius memperhatikan hal ini untuk
melindungi warganya dari penularan penyakit meningitis, sehingga
setiap jamaah haji, peserta umroh, atau orang yang akan berangkat ke
sana harus mengantungi kartu bukti sudah divaksinasi meningitis.
Secara
umum sebagian besar kasus
meningitis yang terjadi disebabkan oleh bakteri dan virus. Meningitis
bakteri sering ditemukan pada anak-anak usia kurang dari 5 tahun
(balita), dan golongan remaja berusia 15-19 tahun. Berikut ini
merupakan bakteri yang menyebabkan meningitis, antara lain:
- Neisseria meningitidis (meningococcus), awalnya berasal dari infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), lalu bakteri memasuki aliran darah dan menginfeksi bagian otak dan sumsum tulang belakang.
- Streptococcus pneumoniae (pneumococcus), bakteri ini merupakan yang paling umum menyebabkan meningitis pada bayi ataupun anak-anak, dapat menyebabkan pneumonia, infeksi telinga dan sinus. Mengenai apa itu penyakit pneumonia dan cara mengobatinya, dapat anda baca selengkapnya pada artikel disini
- Haemophilus influenzae type B, juga merupakan bakteri penyebab paling umum dari meningitis bakteri yang menyerang bayi. Bakteri ini menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas, serta pada sinus dan telinga bagian dalam.
- Listeria monocytogenes, bakteri Listeria monocytogenes sering ditemukan di tempat berdebu, makanan yang yang terkontaminasi, dan dari hewan peliharaan.
- Micobacterium tuberculosis, yakni bakteri yang menyebabkan penyakit TBC. Mengenai penyakit TBC dan cara penanggulangannya dapat anda baca selengkapnya pada artikel disini
- Staphylococcus aureus, selain menyebabkan penyakit pneumonia dan ISPA, juga disinyalir menyebabkan penyakit sinusitis. Selengkapnya mengenai penyakit sinusitis dan cara mengatasinya, bisa anda baca pada artikel disini
Virus
(Meningitis viral), disebabkan keluarga enterovirus yakni sekelompok
virus yang biasanya menginfeksi tubuh melalui mulut, kemudian dibawa
oleh darah menuju otak dan jaringan di sekitarnya. Beberapa virus
tersebut diantaranya :
- Herpes simplex,
- Varicella zoster (dikenal sebagai penyebab cacar air), selengkapnya mengenai penyakit cacar dan cara mengobatinya dapat anda baca pada artikel disini
- HIV, West nile, dsb.
Untuk
mengetahui awal seseorang diindikasikan
terjangkit meningitis, dapat diketahui dari beberapa gejala dan
tanda-tanda umum, seperti :
- Rasa sakit yang hebat pada kepala dan leher menjadi kaku
- Mengalami panas tinggi (demam), nyeri perut, mual, muntah, bahkan penderita tidak sadarkan diri
- Mengalami kebingungan (linglung atau perubahan mental), sensitif terhadap cahaya terang (fotofobia) atau suara keras (fonofobia).
- Pada anak-anak (usia dibawah 5 tahun) biasanya akan menunjukkan gejala non spesifik, seperti menangis terus (rewel), mengantuk, lesu, tidak nafsu makan, pada bayi kurang dari 6 bulan biasanya bagian ubun-ubun dapat menonjol, nyeri pada kaki, kaki dan tangan dingin, dan warna kulit abnormal.
- Pada meningitis yang disebabkan oleh bakteri, akan menimbulkan tanda berupa ruam berwarna merah atau ungu (bintik kecil, jumlahnya banyak, dan tidak beraturan) pada tubuh seperti membran mukosa, konjungtiva (membran halus yang melapisi bagian putih pada mata), telapak tangan dan telapak kaki. Bila ditekan dengan jari, ruam biasanya tidak memudar
- Pada meningitis yang disebabkan oleh virus (viral), gejalanya mirip dengan serangan flu seperti sakit tenggorokan, umumnya menyerang anak-anak. Biasanya terjadi saat musim panas.
Meningitis
yang disebabkan virus merupakan meningitis aseptik yakni lebih
ringan, dan akan membaik dalam waktu 1-2 minggu, serta tidak
berakibat fatal bila dibandingkan meningitis yang disebabkan oleh
bakteri. Meningitis yang disebabkan oleh bakteri memerlukan
pengobatan dengan antibiotik ataupun perawatan instensif di pusat
kesehatan (rumah sakit). Nah, bila anda mengetahui seseorang diduga
mengalami penyakit meningitis, maka berikut ini ada 13 Tips Paling
Manjur dan Mujarab Mengobati serta Mencegah Meningitis (Radang
Selaput Otak), sebagai berikut :
Pengobatan
Meningitis :
- Bila seseorang mengeluhkan demam dan sakit kepala, coba minta ia memutar kepalanya ke arah horizontal (ke kiri-kanan) dengan cepat, bila sakit kepala tidak bertambah buruk, kemungkinan besar bukan menderita penyakit meningitis.
- Pengobatan meningitis viral (disebabkan virus), bisa dengan cara :
- Banyak Istirahat di tempat tidur,
- Banyak mengkonsumsi cairan (air putih, jus buah-buahan),
- Mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi,
- Mengkonsumsi suplemen multivitamin,
- Mengkonsumsi obat penurun demam dan penghilang rasa nyeri/sakit kepala (bila penderita demam atau merasakan sakit/nyeri),
- Obat untuk menghilangkan rasa mual dan muntah.
- Penggunaan obat anti virus seperti acyclovir (bila dicurigai akibat infeksi disebabkan virus herpes),
- Obat anti virus Gancyclovir bisa digunakan bila terdapat infeksi sitomegalo
- Untuk meningitis yang disebabkan bakteri, maka antibiotik yang dipilih tergantung pada jenis bakteri penyebab infeksinya. Beberapa nama yang direkomendasikan oleh para ahli penyakit infeksi adalah :
- Benzyl penicillin yang diberikan selama 14 hari, untuk meningitis yang disebabkan oleh bakteri meningococcus dan Streptococcus Grup B
- Penisilin seperti ampicillin dan Cephalosporin (seperti cefotaxime atau ceftriaxone) merupakan antibiotik yang paling sering digunakan untuk mengobati meningitis yang disebabkan bakteri Neisseria meningitidis, dan Streptococcus pneumoniae.
- Cefotaxime atau benzylepenicillin selama 10-14 hari bisa dilakukan apabila meningitis disebabkan oleh Pneumococci atau Hemophilis influenza tipe b.
- Meningitis yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes (listeriosis) akan diberikan Ampicillin, Amoxicillin, Vancomycin dan Carbapenem (meropenem), Chloramphenicol atau Ceftriaxone selama 10-14 hari
- Selain itu, penicillin G, rifampin, merupakan jenis obat generik yang juga bisa digunakan untuk mengobati meningitis yang disebabkan bakteri secara umum.
- Jika penderita mengalami demam dan sakit kepala, gunakan obat analgesik-antipiretik (seperti paracetamol, dsb). Bila penderita mengalami kejang akibat demam, bisa dengan obat anti kejang antikonvulsan (diazepam atau fenitoin), dan apabila terjadi mual dan muntah bisa dengan anti-emetics. Untuk mengatasi dan mencegah kejang pada bayi dan anak-anak, selengkapnya dapat anda baca pada artikel disini
- Untuk bayi dengan usia lebih dari 1 bulan, pengobatan bisa dengan vankomisin dan cefotaxime atau ceftriaxone. Sementara untuk bayi berusia kurang dari 1 bulan, vankomisin yang dikombinasikan dengan ampicillin dan cefotaxime atau ceftriaxone. Vankomisin digunakan karena efektif terhadap banyak bakteri yang resistan terhadap antibiotik lain.
- Kortikosteroid, diberikan untuk mengurangi edema (pembengkakan akibat penimbunan cairan pada jaringan tubuh), pembengkakan dan peradangan meninges. Selain itu diberikan pula steroid seperti deksametason yang dikonsumsi selama 4 hari untuk mencegah kehilangan pendengaran dan komplikasi lain meningitis.
- Segera bawa penderita ke pusat pelayanan kesehatan/rumah sakit di unit perawatan intensif (ICU), bila memiliki keluhan seperti, kesulitan bernapas, gatal-gatal, adanya pembengkakan pada wajah, bibir, atau peradangan pada lidah dan tenggorokan. Biasanya dokter akan mendiagnosis bakteri penyebab meningitis dengan mengambil sampel cairan spinal dengan cara tertentu (spinal tap). Jika bakteri penyebab telah diketahui, dokter akan memberikan antibiotik yang paling sesuai untuk membunuh bakteri tersebut. Selain itu, untuk pemeriksaan lebih lanjut (bila diperlukan) akan dilakukan dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau computerized tomography (CT) scan untuk melihat kondisi infeksi pada selaput otak
- Bila anda lebih menyukai pengobatan secara tradisional dengan bahan alami, seperti madu-propolis, habbatussauda, jahe, dsb, dapat anda baca selengkapnya pada artikel disini
Pencegahan
Meningitis :
- Untuk golongan kanak-kanak, diberikan vaksinasi meningitis sesuai jadwal yakni :
- Haemophilus influenzae tipe b (Hib) vaksin, mulai dari sekitar usia 2 bulan. Vaksin ini digunakan untuk meningitis dengan penyebab utama bakteri dan menginfeksi anak-anak, namun demikian, vaksin ini juga bisa digunakan untuk orang dewasa. Vaksin akan bekerja membentuk antibodi dalam 2 minggu setelah disuntik. Vaksin tersebut kemudian akan aktif selama 3 tahun.
- Pneumococcal conjugate vaccine (PCV7),
- Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPV),
- Meningococcal conjugate vaccine (MCV4)
- Virus dan bakteri dapat masuk ke dalam tubuh dan menyerang organ-organ tubuh bila tidak menjaga kebersihan dengan baik. Untuk mencegah penularan bakteri atau virus penyebab meningitis, bisa dengan menerapkan pola hidup bersih seperti :
- mencuci tangan dengan sabun antiseptic terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, setelah memegang hewan peliharaan, apalagi bila merawat atau berada berdekatan dengan pasien meningitis
- mencuci muka setelah berpergian atau pulang dari tempat umum seperti stasiun, terminal, mall, dsb bila perlu segera mandi dengan memakai sabun atau cairan antiseptic.
- Jangan berbagi minuman, makanan, peralatan makan, atau barang pribadi anda seperti sikat gigi, alat cukur, sisir, dsb dengan orang lain karena kemungkinan bakteri atau vieus akan berpindah (menular).
- Istirahat cukup, berolahraga secara teratur, mengkonsumsi makanan yang sehat, buah-buahan segar, sayuran, dan supplemen/multivitamin untuk meningkatkan daya tahan dan menjaga stamina tubuh.
- Bila di sekitar anda terdapat penderita meningitis, lakukan disinfeksi atas benda-benda yang kemungkinan sudah tersentuh oleh penderita dengan sabun dan air kemudian bilas dengan desinfektan atau cairan pemutih yang mengandung chlorine untuk mencegah penyebaran virus dan bakteri. Cara membuat larutan disinfektan : larutkan 1/4 cangkir pemutih (chlorine) dengan 1 galon air.
thanks for your in formation by advertisment company in india
BalasHapusBy
www.singlewindowadvertising.com
Dear Mr. Sathya Dev,
HapusThank you for visiting blog mas BW... regards : Bambang Warsita