Pernahkah anda mendengar istilah penyakit Asma
(asthma) atau masyarakat awam sering menyebutnya dengan penyakit bengek ?
Asma merupakan salah
satu penyakit yang banyak diderita masyarakat di Indonesia . Penyakit asma bisa
muncul kapan saja dan bisa diderita oleh siapa saja tanpa memandang usia mulai
dari anak-anak hingga orang dewasa, baik wanita maupun pria. Asma bila tidak
ditangani secara cepat dan tepat, bisa beresiko menyebabkan kematian.
Asma (asthma) merupakan kelainan yang membuat saluran
pernapasan menjadi sangat sensitif terhadap rangsangan sehingga mudah mengalami
peradangan (inflamasi) kronis berupa penyempitan atau penyumbatan pada saluran pernapasan.
Kondisi ini mengakibatkan otot-otot pada saluran pernapasan tegang, selaput
lendir meradang, menghasilkan lendir (dahak) yang sulit untuk dikeluarkan,
sehingga penderita akhirnya mengalami salah satu atau beberapa kondisi seperti berikut
ini :
- Pernapasan berbunyi tinggi tapi terdengar menyempit ketika bernapas atau biasa disebut dengan mengi (bengek).
- Batuk terus-menerus terutama di malam hari atau ketika cuaca dingin
- Sesak napas akibat penyempitan saluran pernapasan, apalagi setelah aktivitas fisik yang berat.
- Sesak pada bagian dada, bahkan serangan asma yang hebat secara tiba-tiba menyebabkan si penderita kesulitan berbicara (menyelesaikan kalimat tanpa berhenti) akibat kesulitan menarik napas
- Membungkuk dengan posisi bahu terangkat, dan sedang berusaha sekuat tenaga untuk bernapas
- Pada anak-anak, gejala awal asma bisa seperti rasa gatal pada rongga dada atau leher. Batuk kering terjadi pada malam hari atau ketika melakukan olah raga
- Perasaan cemas berlebihan (stress), mengeluarkan banyak keringat serta memicu pelepasan histamin dan leukotrien oleh sel mast di sepanjang bronkus dan kemudian memicu kontraksi otot polos, meningkatlan pembentukan lender (mucus), yang akhirnya terjadi penyempitan saluran pernapasan
- Bibir atau kuku mulai membiru
Penyempitan yang terjadi pada saluran napas ini biasanya
dapat dipulihkan (reversible) dengan sendirinya atau setelah diberikan terapi
yang tepat (seperti pemberian obat kimia atau alami yang berperan sebagai
bronkodilator). Melalui terapi yang tepat akan membuat saluran pernapasan kembali melebar sehingga aliran udara yang
masuk serta keluar paru-paru menjadi kembali normal.
Penyakit asma dapat dipicu oleh beberapa hal, dan mengetahui
apa yang menjadi pemicu asma merupakan hal terpenting serta terbukti sangat efektif
dalam mengendalikan atau mencegah serangan asma. Bila pemicu asma sudah diketahui, penderita asma sebaiknya
berusaha untuk segera menghindarinya. Berikut
ini beberapa hal yang diyakini sebagai penyebab atau pemicu asma, antara lain :
- Alergen atau polusi yang bisa menyebabkan iritasi seperti asap terutama (asap rokok/tembakau, kebakaran hutan, dll), tungau, bulu hewan peliharaan (seperti kucing, anjing, dsb), kotoran binatang (misal kotoran kecoa), serbuk sari tanaman, serbuk ketaman kayu, aroma parfum, pengharum ruangan, aroma cat, larutan atau semprotan bahan kimia (semprotan serangga, dsb), jamur, udara yang tercemar (polusi), debu yang menempel pada karpet, bantal, dll
- Aktivitas atau latihan fisik (jasmani) yang berlebihan (berat) seperti balap sepeda, lintas alam, berlari, dsb
- Saat kondisi cuaca (udara) dingin di malam atau pagi hari serta ketika terjadi perubahan cuaca ekstrim
- Terjadi infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) akibat virus dan bakteri
- Tertawa, menangis keras, atau emosi yang tidak stabil (stress)
- Obat-obatan tertentu seperti aspirin, dsb
- Obesitas, dimana timbunan (jaringan) lemak bisa menurunkan fungsi pernapasan dan menimbulkan peradangan
Frekuensi dan tingkat keparahan serangan asma yang dialami
penderita asma juga sangat bervariasi, ada yang terjadi hanya sewaktu-waktu
(jarang), ringan, sedang, dan berat. Penjelasan lengkap mengenai hal tersebut
seperti berikut ini :
- Jarang, biasanya terjadi 1 bulan sekali, serangan singkat di malam hari, namun paru-paru masih dalam kondisi normal.
- Ringan, biasanya terjadi 1 kali seminggu atau maksimal 2 kali sebulan, namun kondisi paru-paru masih normal
- Sedang, serangan mulai mengganggu tidur dan aktivitas setiap hari, kondisi paru-paru mulai tidak normal.
- Berat (Kronis), sering mendapat serangan asma secara terus menerus sehingga hampir tidak pernah mengalami masa bebas penyakit asma. Sering kambuh setiap malam hari dan kondisi seperti ini bisa berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Pengobatannya memerlukan waktu yang relative lama untuk penyembuhan dan setiap hari harus minum obat.
Bila anda atau anggota keluarga sedang mengalami asma,
jangan buru-buru panic karena artikel ini akan menjelaskan cara efektif
mengobati dan mencegah asma. Namun perlu menjadi catatan, bahwa mengobati
disini bukan serta merta menyembuhkan penyakitnya, namun lebih ke arah upaya untuk
menghilangkan gejala penyakit asma sehingga serangan penyakit asma tidak datang
kembali. Yuk, simak saja 18 cara paling jitu dan manjur mengobati serta
mencegah penyakit asthma (asma atau bengek), berikut ini :
Cara mengobati asma :
1. Menemukan
pemicu asma, misal merokok, hewan
peliharaan, aspirin, dsb dan selanjutnya menghindari pemicu-pemicu tersebut.
2. Bila
terjadi serangan asma secara mendadak atau tiba-tiba yang menimbulkan sesak
napas, maka obat paling aman dan efektif untuk melegakan napas secara cepat
(reaksi cepat), adalah menggunakan asthma inhaler yang bekerja sebagai
bronkodilator yakni obat yang
berfungsi melemaskan (merelaksasi) otot-otot saluran pernapasan yang semula menyempit menjadi melebar
kembali sehingga penderita mampu bernapas lega kembali. Contoh obatnya Salbutamol
aerosol®, Albuterol®, Berotec®, Ventolin®, Lasal®, Terbutalin®, Bricanyl®, Buventol
Easyhaler®, Glisend Inhaler®, Ventide Inhaler®, dsb
3.
Cara
penggunaan asthma inhaler (misal salbutamol) ini cukup mudah yakni :
- Posisi
boleh berdiri atau duduk tegak dengan dagu terangkat.
- Buka
tutup inhaler dan kocok inhaler terlebih dahulu
- Masukan
corong inhaler dalam mulut, katupkan mulut untuk menjepit inhaler
- Tarik
napas perlahan melalui corong inhaler (seperti menyedot), sambil menekan tombol
untuk menyemprotkan obatnya agar terhisap dan masuk ke saluran pernapasan.
- Tarik
napas sekitar 3-5 detik agar obat bisa mencapai paru-paru.
- Tahan
napas sekitar 10 detik, lalu hembuskan secara perlahan-lahan.
- Penyemprotan
cukup 1 kali saja, namun bila dokter menyarankan lebih, maka tunggu sampai
sekitar 15 menit. Kocok kembali inhaler, kemudian lakukan penyemprotan
seperti cara diatas
- Bila
telah selesai, tutup kembali mulut inhaler dan simpan di tempat kering
(suhu kamar).
- Berkumur-kumur
lah untuk menghilangkan sisa obat pada mulut
4. Selain
bronkodilator juga perlu memberikan kortikosteroid yang terbukti efektif dalam
terapi asma. Kortikosteroid berfungsi sebagai anti alergi, peradangan tubuh, mencegah dan mengurangi gejala asma, serta memperbaiki
fungsi paru-paru. Kortikosteroid yang diberikan dengan cara dihisap seperti
inhaler sehingga obat tersebut bisa langsung menuju saluran pernapasan, contoh
merk obatnya Budesonide Aerosol®, Fluticasone (Flixotide inhaler®), Salmeterol (Serevent Inhaler®, Serevent diskus®), formoterol (Foradil®), dsb. Selain itu untuk penderita asma berat, tersedia kortikosteroid
oral seperti prednisone®, methylprednisolone®, dsb
5. Jika
tidak tersedia inhaler , anda bisa menggunakan obat asma tablet yang merupakan
bronkodilator untuk meringankan asma dan mengatasi sesak napas karena asma.
Beberapa merk obat asma seperti : Asthma soho® (produksi Soho), Asmasolon® (produksi
Medifarma Lab), Neo Napacin® (produksi Konimex), Teosal® (Dexa Medica) , Ambroxol®
(produksi Indofarma), Asmadex® (produksi Dexa Medica), Librentin® ( produksi
Westmont ), Grafalin® (Produksi Graha Farma), Salbron® (Produksi Dankos),
Ventab® (Produksi Ikapharmindo), Suprasma® (Produksi Dexa Medica), Volmax®,
Asmacare®, dsb
6. Untuk
bronkodilator berupa syrup (terutama untuk anak-anak), contoh merk obatnya Respolin® (Produksi Darya varia), Lasal® (Produksi
Lapi ), Fartolin® (Produksi Fahrenheit), dsb
7. Perbanyak
konsumsi sayuran seperti bayam, kubis, dsb serta buah-buahan seperti alpukat,
pisang, apel, anggur, dsb serta tumbuhan seperti jahe, kunyit, dsb.
8. Mengkonsumsi
air putih minimal 8 gelas atau 2000 ml per harinya, mengkonsumsi makanan rendah
lemak, rendah gula, makan sehat seperti biji-bijian (gandum) sehingga tubuh
akan lebih sehat
9. Bila anda lebih menyukai pengobatan tradisional (alami) untuk
mengatasi asma, bisa dengan mengkonsumsi obat alami seperti madu propolis, habbatusauda,
minyak zaitun, delima, yang selengkapnya dapat anda baca pada artikel disini
10. Bila berbagai cara di atas sudah
dilakukan , namun kondisi penderita tidak kunjung membaik dan semakin memburuk,
maka segera dibawa ke dokter atau pusat kesehatan untuk mendapatkan penanganan
lebih lanjut.
Cara pencegahan asma:
- Menghindari alergen atau faktor pemicu asma seperti tidak memelihara hewan berbulu lebat seperti kucing, anjing, dsb, menghindari kontak dengan semprotan atau bahan kimia, debu, termasuk abu vulkanik dari gunung berapi, seperti Merapi, Kelud, Sinabung yang beberapa waktu lalu mengalami letusan/erupsi. Debu vulkanik sangat berbahaya karena mengandung logam dan silika (serbuk kaca) yang bila masuk ke paru-paru, bisa merusak dan menghancurkan sel alveolar paru-paru sehingga meninggalkan caverna atau lubang-lubang kecil di paru-paru. Gunakan masker jika berada di luar ruangan (rumah).
- Ventilasi udara di rumah harus memadai sehingga sirkulasi udara dalam ruangan cukup baik dan udara di dalam ruangan menjadi segar.
- Bersihkan tempat tidur setiap hari agar tidak berdebu, gantilah sprei, gorden, dsb secara rutin misal setiap 2 minggu sekali.
- Obat asma terdiri dari obat reliever (diberikan ketika serangan asma terjadi) yang bertujuan meredakan serangan asma, misalnya salbutamol. Sedangkan obat controller bertujuan mencegah serangan asma, biasanya diberikan setiap hari kepada penderita asma berat misal Budesonide Aerosol® .
- Jangan mengkonsumsi minuman yang bersoda, alcohol, atau merokok (tembakau)
- Jangan mengkonsumsi makanan berlemak seperti jeroan, kacang, gorengan (makanan yang berminyak). Penyajian makanan sebaiknya dengan cara direbus atau dikukus.
- Jika memungkinkan jangan gunakan karpet pada lantai, sebaiknya gunakan kayu, atau vinyl untuk melapisi lantai. Penggunaan karpet bisa menjadi tempat menempelnya debu yang bisa memicu asma.
- Melakukan olahraga secara teratur seperti senam, aerobic, jogging, berjalan, berenang, bersepeda, yoga, dsb sehingga tubuh termasuk saluran pernapasan akan menjadi sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dear Abang/Neng yang cakep dan baik hati.... Jika ingin meninggalkan komentar, jangan lupa mengisi ID-nya.... Btw, dengan segala kerendahan hati, kalo tidak keberatan tolong di share (berbagi) artikel yang ada di blog mas BW via facebook, twitter, google+, dsb, kepada keluarga, kerabat, sahabat, teman, dll siapa tau infonya bisa bermanfaat buat orang lain, hitung-hitung sebagai amal jariyah..Terima kasih, sudah berkunjung ke blog Mas BW... salam hangat : Bambang Warsita