Gigi terletak pada rongga mulut,
bentuk dan strukturnya bervariasi karena mempunyai tugas berbeda seperti memotong,
mengoyak, serta mengunyah makanan. Gigi terdiri
dari bagian : email (enamel) yang merupakan bagian paling luar dan merupakan
lapisan paling keras, berfungsi sebagai pelindung gigi serta mencegah gigi
berlubang. Tulang gigi (dentine) merupakan pelindung syaraf dan pembuluh darah
pada gigi. Rongga gigi (pulp) bagian paling dalam, tempat dimana terdapat jaringan
syaraf dan pembuluh darah. Akar gigi (root) merupakan bagian gigi yang tertanam
pada tulang rahang dan direkatkan oleh semen gigi. Lapisan semen gigi
(cementum), sebagai pelindung akar gigi yang menahan gigi pada gusi agar tetap
melekat. Gusi, sebagai lokasi tumbuhnya gigi. Bagian gigi yang tampak diatas
gusi inilah yang disebut mahkota gigi (corona).
Email merupakan struktur pelindung gigi. Jika email mengalami kerusakan, maka akan timbul rasa
nyeri (sakit) pada gigi, apalagi ketika mengunyah makanan. Jika terjadi
kerusakan email seperti lubang gigi, maka harus ditambal. Begitu juga bila
dentine rusak, maka harus dilakukan perawatan. Lubang pada gigi bisa terjadi
akibat reaksi bakteri terhadap sisa makanan seperti gula, coklat, susu, kopi,
dsb. Bakteri mengubah gula dari sisa makanan menjadi asam, sehingga di sekitar gigi
menjadi asam (seharusnya lingkungan sekitar gigi adalah basa). Asam akan membuat
lubang kecil pada email gigi. Jadi gigi berlubang bukan disebabkan oleh ulat,
seperti anggapan orang pada zaman dahulu. Lubang kecil pada email ini menjadi
celah masuknya sisa makanan dan bakteri yang akan membuat lubang semakin besar
yang juga mengenai dentin, sehingga kita merasakan ngilu pada gigi saat
mengunyah makanan. Bila dibiarkan, lubang gigi akan sampai pada rongga gigi
tempat terdapatnya syaraf dan pembuluh darah. Saat itulah kita mulai merasakan
sakit gigi dan sering membuat gusi bengkak (meradang). Bila tidak segera
ditangani, maka akhirnya gigi menjadi habis dan hanya tersisa akar gigi. Gigi
yang berlubang, selain terasa sakit juga dapat menyebabkan nafas tak sedap dan
berbau busuk. Tidak cukup sampai disitu saja,
bakteri akan masuk melalui pembuluh darah pada gigi dan menyebar ke seluruh
tubuh, sehingga bisa menyebabkan penyakit ginjal, paru-paru, jantung, stroke, dsb.
Sakit gigi merupakan penyakit yang sangat umum terjadi, rasa sakitnya ada di
sekitar gigi atau rahang sebagai akibat dari kondisi gigi seperti karies gigi
(gigi berlubang), gingivitis berupa peradangan pada gusi (periodontal), plak gigi (karang gigi), akar gigi sensitive
terhadap makanan panas, dingin, dan asam, sindrom gigi retak (gigi patah), dsb.
Sakit gigi sering dialami oleh anak-anak, hal ini dikarenakan kebiasaan
anak-anak seperti : minum susu dengan botol susu sebelum tidur, makan makanan
yang manis dan asam misal gula-gula (permen), coklat, dsb.
Secara alami enzim-enzim pada air liur bisa membantu
menetralkan sukrosa/gula dan asam yang melekat pada gigi dari sisa makanan,
namun jika terlalu banyak volumenya dan terus menerus maka enzim yang terdapat
pada air liur tidak mampu menetralisir keadaan tersebut. Anak yang sedang sakit
gigi umumnya akan mengalami perubahaan tingkah laku misalnya tidak nafsu makan,
murung, rewel, mudah menangis karena rasa sakit pada giginya, bahkan mengalami
demam. Tingkat keparahan sakit gigi bisa ringan sampai kronis, tajam, serta
rasa sakit yang sangat. Keadaan ini bisa sangat terasa saat mengunyah makanan,
minum yang terlalu dingin atau terlalu panas. Nah, jika anak atau anda sedang mengalami
sakit gigi, maka pertolongan pertama yang dapat anda lakukan akan saya beberkan
dalam artikel 19 Tips Mujarab, Paling Cepat dan Ampuh untuk Mengobati dan
Mencegah Sakit Gigi, sebagai berikut :
Mengobati sakit gigi :
- Jika
anak mengalami sakit gigi disertai demam karena tumbuh gigi, berikan obat
penurun demam untuk anak-anak. Untuk penanganan demam lebih lengkap bisa
anda baca pada artikel disini
- Ketika
anak sakit gigi, bila balita tidak mau makan karena rasa sakit maka berikan asupan makanan seperti sup, krim atau bubur yang bisa
langsung ditelan agar gizi balita
tetap dapat terpenuhi dan juga membantu proses penyembuhan
- Bila
terjadi infeksi sehingga gusi meradang (bengkak), berdarah serta terasa
nyeri, minum antibiotik seperti amoxicillin (Amoxsan™ produksi PT. Sanbe,
Kalmoxilin™ produksi PT. Kalbe), Clindamycin (Clindamycin™ produksi
Indofarma, Probiotin™ produksi Tropica Mas Pharma, Climadan™ produksi PT.
Kalbe) atau Limcomycin (Nolipo™ produksi PT. Sanbe) . Perhatikan dan patuhi petunjuk serta dosis penggunaan pada kemasan
terutama untuk anak-anak.
- Untuk
mengurangi rasa sakit pada gigi, minum obat yang mengandung asam Mefenamat
500 mg bentuk kapsul dan kaplet/tablet (contoh merk obat : Mefinal™
produksi PT. Sanbe, Ponstan™ produksi PT. Pfizer). Perhatikan dan patuhi
petunjuk serta dosis penggunaan pada kemasan terutama untuk anak-anak.
- Bila sampai terjadi pembengkakan yang parah, maka bisa
menggunakan Cataflam™ 50 mg (produksi Novartis), Nonflamin™ 50 mg (produksi
Takeda), Eflagen™ 50 mg (Produksi PT. Sanbe) untuk mengatasi pembengkakan (inflamasi) tersebut. Perhatikan dan patuhi petunjuk
serta dosis penggunaan pada kemasan terutama untuk anak-anak.
- Jika
anda lebih menyukai pengobatan secara tradisional dan alami untuk
mengurangi rasa sakit gigi (ingat, bukan memperbaiki gigi yang rusak /
berlubang / keropos), maka beberapa ramuan berikut ini bisa anda
pergunakan, antara lain :
- Minyak
cengkeh, teteskan minyak cengkeh pada kapas kemudian tempelkan pada gigi
yang sakit. Teteskan juga pada segelas air hangat, pakai untuk
berkumur-kumur
- Kantong
teh, ambil 1 buah teh celup (merk apa saja), celup dalam air panas, peras
sedikit, kemudian tempelkan pada gigi atau gusi yang bengkak
- Getah
pohon jarak, teteskan getah jarak pada kapas kemudian tempelkan pada gigi
yang sakit (berlubang)
- Minyak
kelapa, teteskan pada kapas, panaskan sebentar di atas api (kompor)
sampai hangat, kemudian tempelkan pada gigi yang berlubang
- Air
Garam, larutkan beberapa sendok garam pada segelas air hangat, pakai
untuk berkumur-kumur, terakhir bilas (berkumur) dengan air putih
- Baking
soda, larutkan sedikit baking soda ke dalam segelas air hangat, aduk,
kemudian pakai berkumur-kumur untuk mengurangi rasa sakit pada gusi
- Lemon/jeruk
nipis, peras dan campurkan dengan segelas air hangat, pakai
berkumur-kumur untuk mengurangi rasa sakit pada gigi
- Daun
sirih, remas beberapa lembar daun sirih, campurkan dengan air hangat,
pakai untuk berkumur-kumur
- Bawang
putih/merah, ditumbuk halus, tambahkan garam, tempelkan pada gigi yang
berlubang
- Jika
terjadi kerusakan pada gigi maka segera ke dokter gigi, apalagi jika disertai
dengan demam. Bisa jadi kemungkinan telah terjadi infeksi pada gigi atau
gusi dan biasanya dokter akan memberikan penanganan yang tepat
- Gigi berlubang tidak dapat sembuh dengan sendirinya,
rasa sakitnya dapat hilang tetapi tidak memperbaiki keadaan gigi dan gigi
akan tetap berlubang, bahkan lubangnya akan terus semakin membesar. Agar
tidak semakin bertambah parah, maka bila Anda memiliki gigi berlubang
sebaiknya Anda segera mengunjungi dokter gigi untuk mengobatinya (gigi
ditambal).
- Bila lubang terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk
ditambal, berarti gigi harus dicabut Pada proses penambalan ataupun
pencabutan gigi dilakukan, dokter gigi terlebih dahulu akan memberikan
obat anestesi (bius local agar tidak terasa sakit), jadi anda tidak perlu
takut akan merasakan sakit ketika proses penambalan atau pencabutan gigi,
serahkan sepenuhnya kepada dokter gigi untuk menanganinya.
Mencegah sakit gigi :
- Bila
anak sudah tumbuh gigi, ajarkan ia menggosok gigi. Jika anak belum dapat
berkumur sendiri, maka gosok giginya dengan menggunakan sarung tangan atau
sikat gigi yang berbentuk telunjuk. Sikat gigi model telunjuk untuk bayi ini
bisa anda peroleh di toko perlengkapan bayi, swalayan, atau apotek.
- Ajarkan
anak menyikat gigi bersama Anda, beri sikat gigi lucu yang ia senangi,
berikut pasta gigi khusus anak-anak dengan rasa buah, dsb.
- Menggosok gigi secara teratur minimal 2 kali sehari,
pagi hari setelah bangun tidur dan malam hari menjelang tidur dengan sikat
serta pasta gigi yang mengandung fluoride (gunakan pasta gigi hanya untuk
anak balita diatas 2 tahun).
- Untuk memperkuat gigi dan mencegah gigi berlubang,
jagalah kebersihan mulut dan gusi dengan menggosok gigi secara
benar yakni menggosok gigi depan atas- bawah, samping
kiri-kanan-atas-bawah, bagian dalam atas-bawah-belakang, gosok gigi dengan
gerakan putaran kecil dan gerakan atas-bawah saat menyikat gigi, setelah itu, berkumur-kumur
dengan air bersih beberapa kali
- Berkumur
dengan obat kumur antiseptik mengandung iodine yang berguna untuk mencegah
berkembang biak dan membunuh bakteri penyebab sakit gigi.
- Sehabis
makan makanan atau minum yang manis termasuk minum susu, biasakan untuk
membersihkan giginya dengan berkumur ataupun minum air putih, agar tidak terjadi karies gigi. Air
putih juga dapat menetralkan rasa manis, dan mencegah gigi berlubang.
- Bila
hendak tidur, sebaiknya anak tidak diberikan susu, namun diganti dengan
air putih yang dimasukan ke dalam botol susunya. Jika ingin memberikan
susu, sebaiknya jauh sebelum waktu tidur tiba. Bila anak sudah terlanjur
tidur sehabis minum susu, masukan air putih ke dalam botol susu dan
berikan kepadanya.
- Kurangi pemberian makanan yang terlalu manis kepada anak,
dan minta anak berkumur-kumur setelah makan
- Konsumsi
makanan-minuman yang mengandung kalsium, vitamin C, seperti yogurt, susu,
keju, minyak ikan, teh hijau, buah apel, jeruk, dsb atau bisa juga dengan
mengkonsumsi suplemen yang mengandung kalsium. Vitamin C membantu mencegah
penyakit pada gusi seperti sariawan. Untuk mengobati dan mencegah
sariawan, selengkapnya bisa anda baca pada artikel disini.
- Memeriksakan gigi secara rutin ke dokter gigi minimal
setiap 6 bulan sekali untuk mencegah munculnya masalah pada gigi, atau
penyakit lain pada rongga mulut yang bisa menimbulkan bau mulut. Untuk mengatasi
bau mulut atau nafas tak sedap (halitosis), selengkapnya bisa anda baca
pada artikel disini
wow sangat lengkap bahasannya mas bambang. terimakasih ya
BalasHapusDear mbak Najla Alliya,
HapusTerima kasih yah sudah mampir ke blog mas BW... salam : Bambang Warsita
Mas BW..saya sakit gigi sudah dicabut 3 minggu yang lalu. tapi rasa gatal dan nyeri di kulit wajah telinga, hidung,mata dan kepala belum juga sirna sama sakitnya seperti belum dicabut. saya sudah minum amoxilin dan obat nyeri tapi tetap saja belum sembuh.Kiranya mas BW bisa membantu. dan kalau minum antibiotik berapa hari ?. Terimakasih
BalasHapusMas,
HapusUntuk mengurangi rasa nyeri, sementara waktu bisa dengan minum obat yang mengandung asam Mefenamat, misal merk Ponstan, Mefinal, dll atau kalo sampai terjadi pembengkakan, bisa minum obat seperti catafalm, nonflamin, dsb.
Saran saya jika dalam waktu 3 hari ke depan tidak kunjung sembuh/membaik, maka sebaiknya kembali diperiksakan ke dokter gigi, karena saya khawatir kemungkinan ketika dicabut ada bagian sekitar gusi yang mengalami peradangan atau infeksi.
Demikian infonya semoga dapat membantu dan semoga lekas sembuh yah. Terima kasih sudah mampir ke blog mas BW... salam : Bambang Warsita
Kalau gigi dah gk krasa sakit tp masih ada bengka gimana..?
BalasHapusDear mas Afriezal,
HapusMeskipun sudah tidak sakit, namun karena bengkaknya belum kempis berartii bagian gusi masih sedikit infeksi. Jika sebelumnya sudah minum antibiotik (amoxicillin, clindamycin, limcomycin) maka bisa dilanjutkan sesuai dosisnya sampai bengkaknya kempis.
Cara lain adalah berkumur-kumur dengan salah satu bahan alami seperti jeruk nipis, garam, daun sirih yang dicampurkan pada segelas air hangat. Lakukan sampai bengkaknya benar-benar kempis.
Demikian infonya semoga dapat membantu. Terima kasih sudah berkunjung ke blog mas BW... salam : Bambang Warsita
Boleh gak ketika sakit gigi minum obat cataflam bersamaan dengan antibiotik aamoxicillin ?
BalasHapusMas,
HapusCatafalm berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri yang hebat akibat meradangnya gusi (bengkak). Sementara amoxicillin berfungsi sebagai anti bakteri yang menginfeksi bagian gusi yang bengkak.
Jadi tidak masalah mas kalo dikombinasikan keduanya.
Demikian infonya semoga dapat membantu. Terima kasih sudah berkunjung ke blog mas BW... salam : Bambang Warsita
Mas bw..saya minum obat cataflam dg antibiotik kalmoxilin..tp gigi saya sakit karna berlubang bukan bengkak..apakah boleh?makasih
HapusMas bw..saya minum obat cataflam dg antibiotik kalmoxilin..tp gigi saya sakit karna berlubang bukan bengkak..apakah boleh?makasih
HapusSya kasih Jempol bwt mas BW. Atas klarifikasi'nya tentang penyakit gigi.
BalasHapusLanjut'kan mas BW.
Dear mas Ilham Saputra,
HapusTerima kasih ya sudah berkunjung ke blog mas BW... salam : Bambang Warsita
Mas berarti kandungan dari amoxsan dan kalmoxilin sama saja yaa? soalnya dr dokter saya menerima resep obat amoxsan namun tidak saya ambil, karena di rumah masih ada obat kalmoxilin.. apakah bermasalah??
BalasHapusDear Alia Kailola,
HapusBenar, hanya merk dan produsen (pabrik) obatnya saja yang berbeda namun sama-sama amoxicillin. Demikian infonya semoga dapat membantu. Terima kasih sudah mampir ke blog mas BW...salam : Bambang Warsita