Mengompol, istilah ini selalu kita dengar untuk menyebutkan
ketika bayi atau anak balita buang air kecil tanpa disadarinya saat sedang
tidur (biasa pada malam hari). Dalam bidang kedokteran ngompol dikenal dengan
istilah noctural enuresis yaitu keadaan dimana seseorang tidak dapat menahan
keluarnya air kencing. Umumnya ditemukan anak
balita usia di bawah 5 tahun masih mengompol di malam hari. Hal yang menarik
lagi, ngompol sering dijumpai pada anak laki-laki dibandingkan anak
perempuan.
Mengompol masih dianggap normal jika terjadi pada usia
balita. Permasalahannya jika usia anak sudah diatas 5 tahun namun anak masih
suka ngompol, tentu saja ini bisa merepotkan. Karena berdasarkan penelitian
bahwa saat usia 5 tahun, anak seharusnya sudah
bisa mengatur kapan waktunya harus buang air kecil ke toilet seiring dengan
perkembangan otot-otot pada kandung kemihnya yang sudah stabil. Beberapa penyebab
pemicu anak mengompol dikarenakan
beberapa hal, antara lain : anak belum bisa menahan kencing saat ingin kencing,
tidak terbangun saat kandung kemihnya penuh, sejumlah besar urine diproduksi
saat malam hari.
Jika anda menemukan kondisi diatas, tidak usah khawatir, berikut
ini ada 14 Tips ampuh mengatasi anak suka ngompol, sebagai berikut :
- Perlu kesabaran dan ketekunan dalam membantu anak
mengatasi kebiasaan mengompol. Biasanya anak akan berhenti mengompol dengan
sendirinya saat usianya 7 tahun.
- Jangan memarahi atau menghukum anak jika ia mengompol
ketika tidur. Kemungkinan anak belum bisa mengatur fungsi kandung kemihnya
dengan baik, dan saat kandung kemih penuh,anak sudah terlanjur tidur
dengan nyenyak sehingga ia mengompol. Memarahi atau menghukum anak, bukan malah membuat
anak sembuh dari mengompol, namun
justru akan membuat anak jadi merasa tertekan (stress)
- Banyak
minum air putih dan mengurangi minum soda.
Soda mengandung bahan perangsang metabolisme tubuh yang memicu peningkatan
air seni dalam kandung kemih anak
- Melatih
anak untuk bisa menahan kencing untuk beberapa saat jika ia ingin kencing
meski kandung kemihnya sudah mulai penuh. Cara ini akan melatih anak untuk
dapat mengontrol otot kandung kemihnya
- Mengajarkan
dan mengingatkan anak dengan lembut sebelum tidur, bila ia hendak buang
air kecil agar segera bangun dan pergi ke toilet.
- Orang tua harus memantau perilaku anak yang sudah mulai
gelisah ketika hendak buang air kecil. Jika kondisi tersebut terlihat,
segera bawa anak ke toilet
- Biasakan anak Anda untuk buang air kecil terlebih dahulu
sebelum pergi tidur serta biasakan anak bangun malam hari untuk buang air kecil ke toilet
dan kemudian kembali ke tempat tidur. Caranya bisa dengan memasang alarm
yang di-set pada jam tertentu misal 4-5 jam setelah ia tertidur.
- Tetap gunakan diapers selama masa adaptasi anak dalam
membiasakan diri untuk bangun dan buang air kecil ke toilet.
- Lapisi kasur dengan pelapis atau perlak tahan air, agar
kasur tidak basah terkena air seni anak yang mengompol.
- Menggunakan
alarm kelembaban dengan probe clip-on sensor yang diletakan pada bagian
luar dari sprey. Alarm akan menyala saat anak mulai mengompol dan akan membangunkan
anak, kemudian orang tua membimbingnya ke toilet untuk menyelesaikan buang
air kecil, dan setelah itu ia dapat kembali tidur. Teknik ini bertujuan untuk melatih dan
mengkondisikan otak agar merespon
pesan dari kandung kemih anak selama tidur sehingga ia menjadi terbiasa
bangun untuk pergi ke toilet jika ingin kencing.
- Berikan
pujian ketika anak tidak mengompol pada malam hari, katakan bahwa anda sebagai
orang merasa senang dan bangga bahwa ia sudah berusaha untuk tidak
mengompol
- Berikan konsekuensi pada anak jika masih suka mengompol
(bukan hukuman), seperti mengajaknya untuk mencuci bekas ngompol, mengganti
spray, dan celana bekas ia ngompol, sehingga diharapkan anak akan sadar
bahwa ada konsekuensi kalau ia mengompol
- Jika
anak mengalami masalah emosional (psikologi) seperti merasa tertekan,
konflik, mendapat perlakuan kasar, suasana keharmonisan dalam keluarga,
dsb. cobalah untuk mengajaknya berbicara atau bercerita dan anda harus
siap untuk mendengarkannya.
- Untuk
kasus mengompol yang disebabkan masalah fisik seperti : Infeksi saluran
kemih, kelainan struktural atau anatomi, kelainan sistem syaraf yang
mengontrol kencing, tentunya harus segera ditangani dengan membawa anak ke
dokter agar dapat segera dilakukan pengobatan secara medis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dear Abang/Neng yang cakep dan baik hati.... Jika ingin meninggalkan komentar, jangan lupa mengisi ID-nya.... Btw, dengan segala kerendahan hati, kalo tidak keberatan tolong di share (berbagi) artikel yang ada di blog mas BW via facebook, twitter, google+, dsb, kepada keluarga, kerabat, sahabat, teman, dll siapa tau infonya bisa bermanfaat buat orang lain, hitung-hitung sebagai amal jariyah..Terima kasih, sudah berkunjung ke blog Mas BW... salam hangat : Bambang Warsita