Setiap manusia mempunyai kebutuhan dasar yakni
kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal. Ketiga kebutuhan dasar ini yang
harus dipenuhi oleh setiap orang tak terkecuali bagi anak-anak. Dari kebutuhan
dasar ini kita bisa melihat peluang yakni bisnis pakaian. Karena segementasinya
begitu luas, maka kita persempit menjadi bisnis pakaian anak. Prospek bisnis
pakaian anak ini sangat menjanjikan, alasannya sederhana yakni bahwa setiap
orang tua menginginkan anaknya tampil dan bergaya dengan pakaian yang ia gunakan.
Dan sejatinya setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik buat
Putra-putrinya. Karena begitu menggiurkannya prospek bisnis ini, maka banyak
penjual memfokuskan diri untuk menjual pakaian anak., sehingga tingkat
persaingannya pun relative tinggi.
Tapi jangan khawatir, jika anda penasaran dan ingin
memulai bisnis pakaian anak ada baiknya anda simak 7 cara jitu bisnis pakaian anak berikut ini :
- Anda
harus memilih segmen usia anak yang akan menjadi pasar potensi bisnis pakaian anak, yakni apakah
untuk umur < 5 Tahun, atau 5 – 12 Tahun.
- Carilah
motif yang sedang trend saat ini di kalangan anak-anak, misalnya motif
kartun Doraemon™ , Shaun the ship™, Tom & jerry™, Spongebob™, Pokemon™, Thomas™,
Naruto™, Angry Bird™, Bernard™, Oscar™,
Upin Ipin™, Ben 10™, dsb. Untuk segment anak laki-laki, biasanya juga memilih
karakter atau tokoh yang ia senangi yang berkaitan dengan pahlawan
misalnya, Power Ranger™, Spiderman™, Batman™, Superman™, Transformer™, dsb.
Sedangkan anak perempuan umumnya menyenangi tokoh kartun lucu seperti
Barbie™, Hello Kitty™, dsb.
- Tentukan
tingkat kondisi ekonomi segmen yang akan menjadi target pemasaran anda,
apakah menengah kebawah atau menengah keatas. Hal ini erat kaitannya
dengan daya beli produk yang akan anda pasarkan dan strategi anda dalam
menetukan harga jual sehingga dapat terjangkau. Misalnya jika segmentasi
anda adalah keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah, maka anda
bisa memilih produk dengan kualitas sedang dan harga yang relative murah
agar terjangkau. Namun jika segmen yang anda pilih menengah keatas maka
anda harus menyediakan produk dengan kualitas tinggi dan branded
(original).
- Menentukan
margin keuntungan yang ingin anda peroleh juga menjadi hal yang penting.
Umumnya untuk pakaian anak dengan segmen menengah ke bawah, mengingat
persaingan cukup ketat ,anda bisa mendapatkan margin keuntungan 15-30 %.
Untuk menengah atas anda bisa menentukan margin keuntungan antara 40 s/d
60 %, dan biasanya kalangan menengah atas ini lebih mementingkan kualitas
bahan dibandingkan harga.
- Coba melakukan survey kecil-kecilan dan memasarkan
beberapa sample produk anda untuk mengetahui seberapa besar permintaan
terhadap produk yang akan anda pasarkan.
Tandai item yang banyak diminati sehingga anda bisa membeli dalam
jumlah yang lebih banyak dibandingkan item yang lain. Kalau anda kreatif dan hobby dalam hal mendesign ada baiknya
anda langsung menemui produsen dan buat kesepakatan untuk membuat model
seperti yang anda inginkan. Cara ini lebih ampuh karena pakaian anak yang
anda pasarkan terlihat menjadi unik dan belum ada yang membuatnya.
- Jangan
lupa untuk melakukan pemasaran kepada orang terdekat anda seperti
keluarga, teman, tetangga sekitar lingkungan. Kemudian anda bisa manfaatkan untuk menggunakan jaringan yang ada misalnya perkumpulan arisan,
pengajian, kelompok atau paguyuban, dsb.
- Anda
bisa juga memasarkan secara online dengan memanfaatkan media jejaring
social seperti facebook, twitter, google+, atau membuat website / toko
online sendiri, dsb. Hal ini bertujuan untuk memperluas calon pembeli
anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dear Abang/Neng yang cakep dan baik hati.... Jika ingin meninggalkan komentar, jangan lupa mengisi ID-nya.... Btw, dengan segala kerendahan hati, kalo tidak keberatan tolong di share (berbagi) artikel yang ada di blog mas BW via facebook, twitter, google+, dsb, kepada keluarga, kerabat, sahabat, teman, dll siapa tau infonya bisa bermanfaat buat orang lain, hitung-hitung sebagai amal jariyah..Terima kasih, sudah berkunjung ke blog Mas BW... salam hangat : Bambang Warsita